Aku percaya, pulau Bali merupakan salah satu destinasi wisata terbaik di dunia bukan karena hanya budayanya, tetapi juga karena pantai-pantainya yang terbentang seakan tanpa batas. Beberapa pantai yang cukup populer di antaranya: Kuta, Sanur, Sindhu, Sumawang, Nusa Dua, Serangan, Pandawa, dan masih banyak lagi.
Yang akan menjadi fokus dalam tulisanku ini adalah sebuah pantai yang berada di daerah Canggu, Bali. Seperti tertulis pada judulnya, nama pantai tersebut adalah pantai Berawa. Aku gak tahu jelas dari mana asal muasal nama pantai ini, tapi mungkin orang yang baru mendengarnya akan langsung berpikir akan menemukan banyak rawa di sana. Dan sejauh mata memandang, memang terbentang tanaman bakau di sebagian sudut pantai.
Dahulu (sebelum tahun 2010) pantai ini lumayan sepi, aku bisa berteriak sepuasnya di sini dengan hanya bermodalkan cuek. Ada pun turis mancanegara maupun lokal yang berkunjung masih bisa dihitung dengan jari. Dan untuk mengunjungi pantai ini pun dulunya masih gratis, sehingga anak ingusan seperti aku bisa main ke sini kapan pun selayaknya main di halaman sendiri.
Untuk bisa mencapai pantai ini kuncinya hanyalah satu, temukan daerah Canggu! Dari situ siapa pun bisa sampai di pantai ini dengan mudah. Syaratnya, jangan malu bertanya. Sebelum benar-benar sampai di pantai, wisatawan yang melalui jalan beraspal (baca: jalan raya) pasti akan melalui sebuah lapangan sepak bola dan setelahnya akan bertemu dua cabang jalan. Kedua jalan ini mengarah pada pantai Berawa, tetapi pada titik yang berbeda. Kalau aku bilang sih, ada dua versi pantai Berawa: satu yang ada danau kecil (entah apa namanya) atau kubangan air payau, dan yang satunya yang tidak ada danaunya. Jika mengambil jalan ke kanan, wisatawan akan menemukan yang berdanau payau, sedangkan yang ke kiri tidak. Wisatawan yang tidak memiliki cukup waktu mungkin tidak akan sempat menikmati keduanya, tetapi jika hanya sekedar mampir tidak ada salahnya dilakukan karena jarak dari keduanya tidak terlalu jauh.
Jika pantai Berawa yang berdanau menjadi tujuan, seperti yang sudah aku jelaskan, ada sebuah danau payau di sana. Jujur aja aku masih bingung untuk menyebutnya apa, karena dibilang danau pun rasanya bukan, mengingat kedalaman maksimalnya hanya sepundak orang dewasa. Yah, sementara anggap aja itu danau. Di danau ini wisatawan bisa mandi atau pun berenang, cukup aman untuk anak-anak karena jauh dari ombak. Hanya saja sebaiknya jangan sendirian, karena apapun bisa terjadi di pantai. Selain danau payau, hal lain yang bisa ditemukan di sini adalah pasir hitam, walau pun tidak semuanya terlihat hitam. Ombak pantai ini pun lumayan besar, sangat tidak dianjurkan untuk berenang, tetapi sangat cocok bagi yang menyukai olahraga surfing. Dan yang perlu diingat, tidak ada yang berjualan di sini, kalau pun beruntung hanya pedagang asongan yang terkadang bisa ditemui. Sebaiknya siapkan bekal dari rumah saja.
Selanjutnya, pantai Berawa versi tanpa danau. Yang ini adalah lokasi favoritku. Biasanya aku pergi ke sini di sore hari menjelang magrib, alasannya hanya satu, yaitu matahari terbenam atau bahasa kerennya itu sunset. Pernah lihat sunset di televisi? Sunset di pantai ini mungkin adalah yang terbaik di seluruh dunia, mungkin karena lokasinya yang strategis tepat searah matahari tenggelam *eh*. Jika sudah waktunya, semua wisatawan pasti berfokus pada sunset yang terbakar kemerahan, perlahan demi perlahan turun dan meredup. Momen tersebut hanya berlangsung sebentar, sehingga sunset terlihat bagaikan matahari jatuh dari langit. Sangat indah sebagai penutup hari. Hal yang sama seperti pasir hitam dan ombak yang besar pun masih bisa ditemui. Di sini juga sering dimanfaatkan oleh turis untuk berkuda di sepanjang tepi pantai. Jika menelusuri pantai ini dari pintu masuk jauh ke arah kiri, wisatawan juga akan menemukan tempat seperti danau (masih bukan danau sungguhan) tapi jangan berenang di sini, alasannya karena aku sendiri takut karena sepi dan wisatawan lain juga tidak ada yang mandi di tempat tersebut.
Begitulah pengalamanku berwisata di pantai Berawa, sangat direkomendasikan untuk berwisata ke pantai ini. Wisatawan asing pun sudah cukup meramaikan pantai ini. Untuk biaya, siapkan saja Rp2000 untuk uang parkir, sangat terjangkau untuk tempat wisata yang menjanjikan.
![]() |
Bukti sunset-nya. |
Thankyu n' dont forget to smile!
Denpasar, 31 Agustus 2014
Ipunk Vizard
Posting Komentar