Chef Ipunk: Roti Canai versi 1.0 - Dan Bacalah!

Dan Bacalah!

Sabtu, 21 Desember 2013

Chef Ipunk: Roti Canai versi 1.0

Kalau cewek jago masak itu sudah biasa dan cewek gak bisa masak itu juga biasa *ngenyek*, maka seorang cowok yang gak punya cewek tiba-tiba masak itu namanya luaar biasa. 

Jadi, ini semua bermula ketika aku mampir sebagai customer *cie customer* di sebuah rumah makan yang menurutku bisa dibilang jarang untuk ditemui. Kenapa jarang? Karena salah satu menu utama di tempat tersebut adalah roti canai, roti legendaris asal India yang biasanya disajikan dengan gulai *gak usah dibayangin*. Sudah lama sekali semenjak aku mencicipi kelezatan roti ini untuk pertama kalinya, saat itu aku bertekad suatu saat nanti akan membuat roti ini dengan tanganku sendiri.

Nah, kebetulan hari sabtu ini aku off dari pekerjaan. Dengan bekal niat dan semangat untuk makan canai sepuasnya, langsung aja aku googling bahan-bahan yang diperluin untuk meracik adonan canai. Dan untungnyaa, semua bahan ternyata sudah ada di dapur, tinggal diolah aja. Bahan-bahan yang diperlukan di antaranya:

Bahan adonan:
- 500 gr tepung terigu
- 2 butir kuning telur
- 80 ml minyak goreng
- 1 sendok teh garam
- 200 ml air (kira-kira hampir satu gelas ukuran normal)

Bahan non-adonan:
- 100 ml minyak goreng untuk celupan
- 50 gr margarin / mentega untuk menggoreng

Setelah semuanya siap, langsung aja dimulai biar makannya juga cepet. Ibarat kata hadist, sebaik-baiknya kebaikan adalah yang disegerakan *maksa*. Ok, langsung aja ya.

1. Campurkan semua bahan adonan, kemudian uleni sampai lembut.
2. Setelah semua adonan tercampur dengan baik dan halus, bagi dan bulatkan adonan menjadi seukuran kepalan tangan, kemudian diamkan adonan selama satu jam. Tujuannya supaya adonannya gak mudah robek. Semakin lama didiamkan, semakin kuat adonannya. Dan jangan lupa untuk menutup adonan dengan plastik agar tidak terkontaminasi.

Setelah dibagi kecil-kecil dapet 19 biji. :)

3. Setelah satu jam (atau lebih), siapkan adonan. Karena dalam proses selanjutnya diperlukan gerakan melempar adonan (seperti di dagang martabak), maka olesi meja dengan minyak agar adonannya gak lengket di meja.
4. Pipihkan adonan, lalu lempar adonannya seperti yang dilakukan dagang martabak hingga tipis (usahakan jangan sampai robek). Kemudian lipat adonan dari dua sisi sehingga memanjang seperti tali, lalu gulung secara melingkar dari dalam ke luar membentuk rumah keong.

Bentuk rumah keong setelah percobaan berkali-kali.

5. Setelah semua adonan selesai diproses, panaskan margarin di penggorengan (teflon atau apalah namanya aku kurang tahu, yang penting bentuknya datar).
6. Goreng adonan satu per satu. Saat menggoreng pipihkan kembali adonan secara halus di penggorengan *loh? percuma dong rumah keongnya :(*. Gunakan api yang sangat kecil agar tidak gosong.

Pipihkan kembali saat digoreng.
7. Jika dirasa sudah matang, segara angkat, kemudian coba sobek rotinya. Jika hasil sobekannya berlapis-lapis maka selamat! Rumah keongnya gak sia-sia. ;)

Hasil akhir, lumayanlah daripada beli.

Roti ini biasanya dipatok harga sekitar Rp10.000 untuk satu porsi jumbo (lebarnya persis hampir satu piring). Sajikan selagi hangat bersama gulai atau mahluk sejenisnya tergantung selera, kalau aku sih lebih suka dicocol pakai susu kental manis.

Akhir kata, kalau cowok aja bisa, masa cewek cuma diem dan tinggal makan? *eh* ;p


Thankyu n' dont forget to smile!

Denpasar, 21 Desember 2013
Ipunk Vizard

Tidak ada komentar:

Posting Komentar